TERONG PIPIT (Solanum Torvum) imut beragam khasiat

SAMBILOTO (Andrographis paniculata), PAHIT BERKASIAT

 Tanaman untuk mengatasi penurunan daya tahan tubuh

Sambiloto merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 sentimeter. Asalnya diduga dari Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan Jawa.

Meski memiliki rasa yang pahit, manfaat sambiloto bagi kesehatan tidak perlu diragukan lagi. Tanaman herbal ini bahkan sudah digunakan sejak lama sebagai obat tradisional karena dianggap dapat menyembuhkan berbagai penyakit. 

 

Sambiloto (Andrographis paniculata) mengandung zat aktif yang disebut andrografolida. Zat yang terdapat pada bagian batang dan daun tanaman sambiloto ini memiliki sifat antiradang, antibakteri, dan antivirus.

Tak hanya itu, tanaman herbal ini juga kaya akan kandungan antioksidan, seperti saponin, terpenoid, tannin, dan flavonoid.

Berkat kandungan zat kimia berbagai zat kimia di atas, sambiloto kerap dimanfaatkan untuk memelihara dan menjaga kesehatan tubuh, termasuk untuk menjaga daya tahan tubuh. Tanaman ini bahkan digunakan sebagai obat alami untuk meredakan gejala pilek 

Daun sambiloto merupakan daun tunggal, bertangkai pendek, tidak memiliki daun penumpu (stipula). Daun tersusun berhadapan, berbentuk lanset, pangkal dan ujung daun tajam atau runcing, tepi daun rata, daun bagian atas dari batang berbentuk seperti braktea, permukaan daun halus. Permukaan atas daun berwarna hijau tua dan bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 2-8 cm dan lebar 1-3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Bunga berukuran kecil, berbentuk tabung, biseksual, zigomorf, sepal (daun kelopak) berjumlah 5 buah, tajuk berjumlah 5 buah, mempunyai bibir yang terbelah dua, berwarna putih dengan setrip ungu, benang sari berjumlah dua buah dengan antena bergabung, tangkai sari digabungkan dengan tabung korola. Ovarium bunga menumpang dengan 2 karpela (daun buah) dan 2 ruang dan bakal biji berjumlah 2 atau lebih (dalam tiap ruang).

 

Nama lain sambiloto

Di Jawa daun ini dinamakan Sambilata atau Sambiloto, dan dikenal dengan tanaman yang mempunyai banyak manfaat, tetapi di daerah lain tanaman ini mempunyai nama yang berbeda antara lain dikenal sebagai Papaitan (Melayu), Takilor (Sunda), Sambilata (Jawa). Nama asing untuk tanaman Sambiloto adalah Lan He Lian (Cina), Cong Cong (Vietnam), dan Halviva (Inggris)

 

Tempat tumbuh sambiloto

Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Sambiloto dapat tumbuh baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celcius. Kelembapan yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70-90% dengan penyinaran agak lama.




Kandungan kimia sambiloto

Bagian batang dan daun dari tanaman sambiloto mengandung senyawa alkane, keton dan aldehid. “Kandungan dari sambiloto yang digunakan untuk pengobatan antara lain lactone, diterpenoids, diterpene glycosides, flavonoids, dan flavonoid glycosides

 

Manfaat sambiloto

Meski rasanya pahit, ada banyak manfaat sambiloto yang bisa Anda peroleh bagi kesehatan tubuh, di antaranya:

 

1.        Meringankan gejala flu

Beberapa riset menunjukkan sambiloto bermanfaat untuk meredakan gejala flu, seperti bersin-bersin, nyeri tenggorokan, demam, dan batuk pilek, serta mempercepat proses pemulihan flu. Manfaat ini berasal dari kandungan zat yang bersifat antiradang, antibakteri, dan antivirus.

Untuk memaksimalkan manfaat sambiloto tersebut, Anda bisa memilih suplemen sambiloto yang dikombinasikan dengan ginseng.

Namun, selain dengan mengonsumsi tanaman herbal tersebut, juga disarankan untuk istirahat yang cukup, makan dan minum yang teratur, serta jauhi asap rokok dan polusi agar bisa lebih cepat pulih dari flu.

 

2.       Memperkuat daya tahan tubuh

Sambiloto pun diketahui bermanfaat untuk meningkatkan kerja sistem imun tubuh. Tanaman herbal ini dapat memperbaiki dan merangsang kinerja sel-sel darah putih, sehingga dapat lebih efektif melawan berbagai kuman dan virus penyebab infeksi.

Ekstrak sambiloto juga dapat meningkatkan kinerja daya tahan tubuh dalam mendeteksi dan membasmi sel-sel kanker di dalam tubuh.

 

3.       Meredakan peradangan

Peradangan merupakan cara alami tubuh untuk melindungi dan memulihkan diri dari infeksi, penyakit, dan cedera. Meski demikian, peradangan bisa membahayakan kesehatan jika terjadi dalam jangka panjang.

Saat mengalami peradangan, seseorang akan merasakan gejala tidak enak badan, demam, nyeri, atau bengkak di bagian tubuh tertentu yang meradang.

Untuk mengurangi peradangan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, termasuk mengonsumsi obat herbal alami seperti sambiloto. Tanaman ini telah digunakan sejak lama untuk mengatasi gejala peradangan berkat kandungan zat antiradangnya.

 

4.       Meredakan demam

Demam merupakan salah satu reaksi tubuh yang terjadi akibat peradangan. Kondisi ini biasanya terjadi ketika tubuh mengalami infeksi, misalnya karena bakteri atau virus.

Daun sambiloto merupakan salah satu obat pereda demam alami. Ini berkat efek antiradang, antibakteri, dan antivirus yang terdapat di dalam tumbuhan tersebut.

 

5.       Menurunkan tekanan darah

Tanaman sambiloto yang dikonsumsi sebagai jamu, teh herbal, atau suplemen juga diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Tanaman ini dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga melancarkan aliran darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

Namun, Anda perlu berhati-hati saat mengonsumsi sambiloto, apabila sedang menjalani pengobatan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal ini dikarenakan sambiloto bisa menimbulkan efek samping berupa penurunan tekanan darah secara drastis atau hipotensi.

 

6.       Menghambat pertumbuhan sel kanker

Selain beberapa manfaat di atas, tanaman sambiloto juga diketahui dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kanker. Beberapa riset di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak sambiloto terlihat dapat menghambat dan mencegah pertumbuhan sel kanker.

Meski demikian, belum ada riset yang dapat membuktikan efektivitas tanaman herba ini sebagai obat kanker.

 

7.       Menurunkan kadar gula darah

Riset menyebutkan bahwa ekstrak sambiloto terlihat dapat menurunkan dan mengontrol kadar gula darah, serta mendukung efektivitas pengobatan diabetes dengan metformin. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, sambiloto juga berpotensi menimbulkan efek samping berbahaya, yaitu hipoglikemia.

Selain itu, daun sambiloto juga dianggap mampu melindungi kulit dari infeksi dan sinar matahari, serta mempercepat penyembuhan luka.

 

Berbagai klaim manfaat sambiloto di atas memang baik untuk kesehatan, tetapi tanaman ini belum terbukti efektif dikonsumsi sebagai obat-obatan untuk mengatasi penyakit tertentu. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter bila hendak menggunakan sambiloto sebagai pengobatan.

 Dosis penggunaan sambiloto

Sambiloto adalah tanaman jamu yang bisa dimanfaatkan untuk pilek, sinusitis, dan radang amandel. Gunakan pada dosis 60 mg. Dosis 10 mg/ kg mengakibatkan penghentian uji klinis karena efek samping. Uji klinis pada anak dengan infeksi saluran pernapasan atas melaporkan penggunaan sambiloto adalah 30 mg setiap hari selama 10 hari.

Dosis untuk suplemen herbal ini mungkin berbeda untuk setiap pasien. Dosis yang dipakai tergantung pada usia Anda, kesehatan, dan beberapa kondisi lain. Suplemen herbal tidak selalu aman

 

Akibat sampingan penggunaan sambiloto

Waspada dengan Efek Samping yang Mungkin Terjadi

Memang benar jika tanaman sambiloto memiliki segudang manfaat untuk menunjang kesehatan tubuh. Akan tetapi, konsumsinya pun perlu dosis yang tepat dan tidak dipakai dalam jangka waktu lama. Seperti halnya obat tradisional lainnya, sambiloto juga memicu munculnya sederetan efek samping, yaitu muntah, diare, sakit kepala, penurunan nafsu makan, tubuh kelelahan, dan terjadi reaksi alergi.

Tidak hanya itu, penggunaan tanaman sambiloto dalam waktu yang lebih lama atau dosis yang lebih tinggi juga memicu efek samping yang membahayakan, salah satunya adalah terjadinya kerusakan pada organ hati. Pun, ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan untuk mengonsumsi tanaman herbal ini, begitu pula dengan orang-orang yang mengidap masalah medis khusus, seperti kelainan darah, penyakit autoimun, dan tekanan darah rendah.

Perhatikan pula konsumsi tanaman ini jika kamu sedang berada dalam pengobatan medis. Pasalnya, tanaman sambiloto sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat lainnya karena bisa memicu terjadinya interaksi obat. Jadi, agar lebih aman dan tidak menimbulkan reaksi komplikasi yang membahayakan, sebaiknya kamu tanyakan terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsi sambiloto.

Hati-hati juga pemakaian ekstrak sambiloto pada pasien yang mengonsumsi obat penurun gula darah atau tekanan darah. Sebab sambiloto bersifat menurunkan gula darah dan tekanan darah, karena ekstrak sambiloto bersifat mengencerkan darah

Untuk mendapatkan ekstrak sambiloto dapat dibeli di apotik dengan berbagai merek, namun bila ingin yang asli dapat dibuat sendiri dengan cara tradisonal dengan direbus.

 

Salam Sehat

Komentar