- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tanaman untuk mengatasi penurunan daya tahan tubuh
Sambiloto merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa
terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 sentimeter. Asalnya diduga dari
Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur
sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan Jawa.
Meski memiliki rasa yang pahit, manfaat sambiloto
bagi kesehatan tidak perlu diragukan lagi. Tanaman herbal ini bahkan sudah
digunakan sejak lama sebagai obat tradisional karena dianggap dapat
menyembuhkan berbagai penyakit.
Sambiloto (Andrographis paniculata) mengandung zat
aktif yang disebut andrografolida. Zat yang terdapat pada bagian batang dan
daun tanaman sambiloto ini memiliki sifat antiradang, antibakteri, dan
antivirus.
Tak hanya itu, tanaman herbal ini juga kaya akan
kandungan antioksidan, seperti saponin, terpenoid, tannin, dan flavonoid.
Berkat kandungan zat kimia berbagai zat kimia di
atas, sambiloto kerap dimanfaatkan untuk memelihara dan menjaga kesehatan
tubuh, termasuk untuk menjaga daya tahan tubuh. Tanaman ini bahkan digunakan
sebagai obat alami untuk meredakan gejala pilek
Daun sambiloto
merupakan daun tunggal, bertangkai pendek, tidak memiliki daun penumpu
(stipula). Daun tersusun berhadapan, berbentuk lanset, pangkal dan ujung daun
tajam atau runcing, tepi daun rata, daun bagian atas dari batang berbentuk
seperti braktea, permukaan daun halus. Permukaan atas daun berwarna hijau tua
dan bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 2-8 cm dan lebar 1-3 cm.
Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari ujung batang
atau ketiak daun. Bunga berukuran kecil, berbentuk tabung, biseksual, zigomorf,
sepal (daun kelopak) berjumlah 5 buah, tajuk berjumlah 5 buah, mempunyai bibir
yang terbelah dua, berwarna putih dengan setrip ungu, benang sari berjumlah dua
buah dengan antena bergabung, tangkai sari digabungkan dengan tabung korola.
Ovarium bunga menumpang dengan 2 karpela (daun buah) dan 2 ruang dan bakal biji
berjumlah 2 atau lebih (dalam tiap ruang).
Nama lain sambiloto
Di Jawa daun ini
dinamakan Sambilata atau Sambiloto, dan dikenal dengan tanaman yang mempunyai
banyak manfaat, tetapi di daerah lain tanaman ini mempunyai nama yang berbeda
antara lain dikenal sebagai Papaitan (Melayu), Takilor (Sunda), Sambilata
(Jawa). Nama asing untuk tanaman Sambiloto adalah Lan He Lian (Cina), Cong Cong
(Vietnam), dan Halviva (Inggris)
Tempat tumbuh
sambiloto
Tumbuh baik di
dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Sambiloto dapat
tumbuh baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat
Celcius. Kelembapan yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70-90% dengan
penyinaran agak lama.
Kandungan kimia
sambiloto
Bagian batang dan
daun dari tanaman sambiloto mengandung senyawa alkane, keton dan aldehid.
“Kandungan dari sambiloto yang digunakan untuk pengobatan antara lain lactone,
diterpenoids, diterpene glycosides, flavonoids, dan flavonoid glycosides
Manfaat sambiloto
Meski rasanya
pahit, ada banyak manfaat sambiloto yang bisa Anda peroleh bagi kesehatan
tubuh, di antaranya:
1.
Meringankan gejala flu
Beberapa
riset menunjukkan sambiloto bermanfaat untuk meredakan gejala flu, seperti bersin-bersin,
nyeri tenggorokan, demam, dan batuk pilek, serta mempercepat proses pemulihan
flu. Manfaat ini berasal dari kandungan zat yang bersifat antiradang,
antibakteri, dan antivirus.
Untuk
memaksimalkan manfaat sambiloto tersebut, Anda bisa memilih suplemen sambiloto
yang dikombinasikan dengan ginseng.
Namun,
selain dengan mengonsumsi tanaman herbal tersebut, juga disarankan untuk
istirahat yang cukup, makan dan minum yang teratur, serta jauhi asap rokok dan
polusi agar bisa lebih cepat pulih dari flu.
2.
Memperkuat daya tahan tubuh
Sambiloto
pun diketahui bermanfaat untuk meningkatkan kerja sistem imun tubuh. Tanaman
herbal ini dapat memperbaiki dan merangsang kinerja sel-sel darah putih,
sehingga dapat lebih efektif melawan berbagai kuman dan virus penyebab infeksi.
Ekstrak
sambiloto juga dapat meningkatkan kinerja daya tahan tubuh dalam mendeteksi dan
membasmi sel-sel kanker di dalam tubuh.
3.
Meredakan peradangan
Peradangan
merupakan cara alami tubuh untuk melindungi dan memulihkan diri dari infeksi,
penyakit, dan cedera. Meski demikian, peradangan bisa membahayakan kesehatan
jika terjadi dalam jangka panjang.
Saat
mengalami peradangan, seseorang akan merasakan gejala tidak enak badan, demam,
nyeri, atau bengkak di bagian tubuh tertentu yang meradang.
Untuk
mengurangi peradangan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, termasuk
mengonsumsi obat herbal alami seperti sambiloto. Tanaman ini telah digunakan
sejak lama untuk mengatasi gejala peradangan berkat kandungan zat
antiradangnya.
4.
Meredakan demam
Demam
merupakan salah satu reaksi tubuh yang terjadi akibat peradangan. Kondisi ini
biasanya terjadi ketika tubuh mengalami infeksi, misalnya karena bakteri atau
virus.
Daun
sambiloto merupakan salah satu obat pereda demam alami. Ini berkat efek
antiradang, antibakteri, dan antivirus yang terdapat di dalam tumbuhan
tersebut.
5.
Menurunkan tekanan darah
Tanaman
sambiloto yang dikonsumsi sebagai jamu, teh herbal, atau suplemen juga
diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Tanaman ini dapat melebarkan pembuluh
darah, sehingga melancarkan aliran darah dan menjaga tekanan darah tetap
stabil.
Namun,
Anda perlu berhati-hati saat mengonsumsi sambiloto, apabila sedang menjalani
pengobatan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal ini dikarenakan sambiloto
bisa menimbulkan efek samping berupa penurunan tekanan darah secara drastis
atau hipotensi.
6.
Menghambat pertumbuhan sel kanker
Selain
beberapa manfaat di atas, tanaman sambiloto juga diketahui dapat mengurangi
risiko terjadinya penyakit kanker. Beberapa riset di laboratorium menunjukkan
bahwa ekstrak sambiloto terlihat dapat menghambat dan mencegah pertumbuhan sel
kanker.
Meski
demikian, belum ada riset yang dapat membuktikan efektivitas tanaman herba ini
sebagai obat kanker.
7.
Menurunkan kadar gula darah
Riset
menyebutkan bahwa ekstrak sambiloto terlihat dapat menurunkan dan mengontrol
kadar gula darah, serta mendukung efektivitas pengobatan diabetes dengan
metformin. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, sambiloto juga berpotensi
menimbulkan efek samping berbahaya, yaitu hipoglikemia.
Selain
itu, daun sambiloto juga dianggap mampu melindungi kulit dari infeksi dan sinar
matahari, serta mempercepat penyembuhan luka.
Berbagai klaim
manfaat sambiloto di atas memang baik untuk kesehatan, tetapi tanaman ini belum
terbukti efektif dikonsumsi sebagai obat-obatan untuk mengatasi penyakit
tertentu. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter bila hendak
menggunakan sambiloto sebagai pengobatan.
Sambiloto adalah
tanaman jamu yang bisa dimanfaatkan untuk pilek, sinusitis, dan radang amandel.
Gunakan pada dosis 60 mg. Dosis 10 mg/ kg mengakibatkan penghentian uji klinis
karena efek samping. Uji klinis pada anak dengan infeksi saluran pernapasan
atas melaporkan penggunaan sambiloto adalah 30 mg setiap hari selama 10 hari.
Dosis untuk
suplemen herbal ini mungkin berbeda untuk setiap pasien. Dosis yang dipakai
tergantung pada usia Anda, kesehatan, dan beberapa kondisi lain. Suplemen
herbal tidak selalu aman
Akibat sampingan
penggunaan sambiloto
Waspada dengan Efek
Samping yang Mungkin Terjadi
Memang benar jika
tanaman sambiloto memiliki segudang manfaat untuk menunjang kesehatan tubuh.
Akan tetapi, konsumsinya pun perlu dosis yang tepat dan tidak dipakai dalam
jangka waktu lama. Seperti halnya obat tradisional lainnya, sambiloto juga
memicu munculnya sederetan efek samping, yaitu muntah, diare, sakit kepala,
penurunan nafsu makan, tubuh kelelahan, dan terjadi reaksi alergi.
Tidak hanya itu,
penggunaan tanaman sambiloto dalam waktu yang lebih lama atau dosis yang lebih
tinggi juga memicu efek samping yang membahayakan, salah satunya adalah
terjadinya kerusakan pada organ hati. Pun, ibu hamil dan menyusui tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi tanaman herbal ini, begitu pula dengan orang-orang
yang mengidap masalah medis khusus, seperti kelainan darah, penyakit autoimun,
dan tekanan darah rendah.
Perhatikan pula
konsumsi tanaman ini jika kamu sedang berada dalam pengobatan medis. Pasalnya,
tanaman sambiloto sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat lainnya
karena bisa memicu terjadinya interaksi obat. Jadi, agar lebih aman dan tidak
menimbulkan reaksi komplikasi yang membahayakan, sebaiknya kamu tanyakan
terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsi sambiloto.
Hati-hati juga
pemakaian ekstrak sambiloto pada pasien yang mengonsumsi obat penurun gula
darah atau tekanan darah. Sebab sambiloto bersifat menurunkan gula darah dan
tekanan darah, karena ekstrak sambiloto bersifat mengencerkan darah
Untuk mendapatkan ekstrak sambiloto dapat dibeli di apotik dengan
berbagai merek, namun bila ingin yang asli dapat dibuat sendiri dengan cara
tradisonal dengan direbus.
Salam Sehat
Komentar
Posting Komentar